 |
Konveksi Seragam Custom |
Bandung sudah sangat lama dikenal dengan kota Fashion, kiblatnya berbagai macam fashion di Indonesia. Mulai dari kaos distro, busana muslim, jaket, hoodie, hingga aksesoris pelengkap fashion seperti topi, sepatu dan tas.
Anak anak muda Bandung memang terkenal dengan kreativitasnya. Karena itulah, beberapa penunjang fashion di Bandung raya ini sangat banyak, seperti konveksi, tempat bordir, tempat sablon, hingga printing dan pabrik kainnya.
Pada Tahun 2025 ini, memang kondisinya tidak seperti dulu lagi. Dulu di berbagai kecamatan di Kota Bandung banyak sekali konveksi konveksi. Itu belum termasuk di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat hingga Cimahi.
Kalau ada mahasiswa yang lulus kuliah, kebanyakan mereka langsung memilih membuka usaha konveksi. tapi itu dulu tahun 2000an. Sekarang ini sudah banyak berubah. Konveksi di perkotaan sudah mulai gulung tikar. Mereka sudah banyak beralih profesi, ada yang memilih usaha kuliner, beternak sampai ada yang memilih usaha kelontong warung sembako.
Penyebabnya usaha Konveksi mulai Meredup
Ada banyak faktor yang menyebabkan usaha konveksi ini dari tahun ke tahun sudah mulai berkurang. Terutama pasca covid. Kran import menjadi salah satu penyebab, banyak produk produk fashion yang harganya sangat murah mulai berdatangan ke Indonesia laksana air mengalir. harganya jauh melampaui produk fashion dalam negeri. Sehingga konsumen lebih memilih membeli produk fashion yang murah.
Faktor lainnya adalah menurunnya SDM, terutama penjahit. beberapa penjahit memilih beristirahat dan pulang ke kampung halamannya, seperti ke Garut, Tasik dan Cilacap. Tiga daerah ini yang memiliki banyak penjahit yang dulunya tersebar di Bandung raya.
Anak anak generasi pelanjutnya tidak mau melanjutkan jadi penjahit, kebanyakan anak anak muda sekarang malas melakukan aktifitas yang itu itu saja. Mereka lebih memilih menjadi konten kreator dan gamers. Ini menjadi tantangan serius kedepannya.
Selain itu, kondisi ekonomi yang tidak kunjung membaik yang terjadi di Indonesia. Meskipun sekarang sudah terpilih presiden baru Prabowo Subianto, namun tetap belum ada tanda tanda kenaikan taraf ekonomi.
Jangankan untuk konveksi rumahan, pabrik tekstil saja ada beberapa yang akhirnya bangkrut. Banyak pungutan liar serta kebijakan pemerintah yang kadang tidak berpihak pada produk dalam negeri.
Usaha konveksi saat ini sedang pontang panting menjaga produksinya agar tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Tantangan teknologi dengan menjamurnya online shop mengharuskan para pelaku usaha harus beradaptasi. Tidak hanya pemasarannya saja tapi juga mesin produksi yang mulai diupgrade.
Sebagian konveksi ada yang bertahan dengan Pesanan seragamnya secara custom ada juga yang bertahan dengan pesanan grosirannya yang masuk ke toko toko online.
Semoga usaha konveksi ini terus membaik dan mampu berdaya saing dengan negara negara lain.
Diambil dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar