Kumpulan tulisan Muhammad Yasin, Wartawan, Blogger dan pebisnis online
Tampilkan postingan dengan label Seputar Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seputar Bisnis. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Februari 2025

Kondisi Usaha Konveksi di Bandung

Konveksi Seragam Custom


Bandung sudah sangat lama dikenal dengan kota Fashion, kiblatnya berbagai macam fashion di Indonesia. Mulai dari kaos distro, busana muslim, jaket, hoodie, hingga aksesoris pelengkap fashion seperti topi, sepatu dan tas.  

Anak anak muda Bandung memang terkenal dengan kreativitasnya. Karena itulah, beberapa penunjang fashion di Bandung raya ini sangat banyak, seperti konveksi, tempat bordir, tempat sablon, hingga printing dan pabrik kainnya. 

Pada Tahun 2025 ini, memang kondisinya tidak seperti dulu lagi. Dulu di berbagai kecamatan di Kota Bandung banyak sekali konveksi konveksi. Itu belum termasuk di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat hingga Cimahi. 

Kalau ada mahasiswa yang lulus kuliah, kebanyakan mereka langsung memilih membuka usaha konveksi. tapi itu dulu tahun 2000an. Sekarang ini sudah banyak berubah. Konveksi di perkotaan sudah mulai gulung tikar. Mereka sudah banyak beralih profesi, ada yang memilih usaha kuliner, beternak sampai ada yang memilih usaha kelontong warung sembako. 

Penyebabnya usaha Konveksi mulai Meredup

Ada banyak faktor yang menyebabkan usaha konveksi ini dari tahun ke tahun sudah mulai berkurang. Terutama pasca covid. Kran import menjadi salah satu penyebab, banyak produk produk fashion yang harganya sangat murah mulai berdatangan ke Indonesia laksana air mengalir. harganya jauh melampaui produk fashion dalam negeri. Sehingga konsumen lebih memilih membeli produk fashion yang murah.

Faktor lainnya adalah menurunnya SDM, terutama penjahit. beberapa penjahit memilih beristirahat dan pulang ke kampung halamannya, seperti ke Garut, Tasik dan Cilacap. Tiga daerah ini yang memiliki banyak penjahit yang dulunya tersebar di Bandung raya. 

Anak anak generasi pelanjutnya tidak mau melanjutkan jadi penjahit, kebanyakan anak anak muda sekarang malas melakukan aktifitas yang itu itu saja. Mereka lebih memilih menjadi konten kreator dan gamers. Ini menjadi tantangan serius kedepannya. 

Selain itu, kondisi ekonomi yang tidak kunjung membaik yang terjadi di Indonesia. Meskipun sekarang sudah terpilih presiden baru Prabowo Subianto, namun tetap belum ada tanda tanda kenaikan taraf ekonomi. 

Jangankan untuk konveksi rumahan, pabrik tekstil saja ada beberapa yang akhirnya bangkrut. Banyak pungutan liar serta kebijakan pemerintah yang kadang tidak berpihak pada produk dalam negeri. 

Usaha konveksi saat ini sedang pontang panting menjaga produksinya agar tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. 

Tantangan teknologi dengan menjamurnya online shop mengharuskan para pelaku usaha harus beradaptasi. Tidak hanya pemasarannya saja tapi juga mesin produksi yang mulai diupgrade.

Sebagian konveksi ada yang bertahan dengan Pesanan seragamnya secara custom ada juga yang bertahan dengan pesanan grosirannya yang masuk ke toko toko online. 

Semoga usaha konveksi ini terus membaik dan mampu berdaya saing dengan negara negara lain. 

Diambil dari berbagai sumber

Sabtu, 16 Desember 2017

Souvenir Perusahaan yang cocok untuk media promosi

Souvenir Perusahaan yang cocok untuk media promosi

Konveksi Topi promosi
Promosi merupakan upaya perusahaan untuk memperkenalkan produk dan jasanya kepada konsumen. Media yang digunakan pun bisa sangat beragam tergantung budget dan kondisi lokasi dilakukannya promosi.

Promotion mix atau kombinasi alat-alat promosi yang digunakan bisa berupa souvenir seperti pakaian kaos, topi, payung, jam dinding dan produk lainnya. Produk produk ini nantinya akan menampilakn nilai nilai perusahaan yang bisa diaplikasikan pada logo, kalimat atau gambar.

Pada beberapa moment media promosi ini bisa digunakan juga oleh karyawan saat melakukan event di lapangan terbuka, misalnya karyawan tersebut menggunakan kaos, topi dan payung sekaligus yang bergambarkan logo perusahaannya.

Tapi souvenir ini juga tentu bisa diberikan kepada calon konsumen atau konsumen loyal sebagai hadiah da penarik simpati. Caranya bisa saja dengan doorprize atau diberikan secara cuma cuma.

Tempat Pembuatan Souvenir Perusahaan

Di Indonesia saat ini sudah tumbuh usaha kecil menengah yang bisa memproduksi souvenir perusahaan, sebut saja di Bandung misalnya. Di kota kembang ini banyak sekali produsen pakaian, topi dan payung yang biasa diajak untuk kerjasama dalam pembuatan souvenir.

Namun yang mesti dicatat, produsen yang terbiasa menggarap souvenir perusahaan, bukan produsen grosiran yang kadang kualitasnya dibawah souvenir promosi. Belum lagi masalah ketepatan waktunya yang mesti di Perhitungkan.

Beberapa daerah di Kota Bandung dan sekitarnya banyak meproduksi souvenir promosi perusahaan, seperti di daerah Surapati terkendal dengan konveksi kaos. Margaasih terkenal dengan konveksi topi, Sadang Margahayu terkenal sebagai sentra pengrajin tas.

Pastikan sebelum memesan dalam jumlah banyak, ada baiknya Anda mencoba membuat satu sample terlebih dulu. biasanya untuk pembuatan sample akan dikenakan biaya lebih tinggi, misalnya untuk topi promosi akan dikenakan biaya sample antara 100.000 sampai 200.000 tergantung bahan yang digunakan dan bordiran yang digunakan, anda bisa negosiasi dengan konveksi topi promosi yang Anda temui.








Kamis, 23 Mei 2013

Si Kinclong , Pionir Laundry di Bandung


Dedy Armadi tidak menyangka intuisi gagasan bisnis laundry kiloan pada tahun 2002 di Bandung kini telah banyak diikuti oleh banyak pebisnis laundry. 

Di sepanjang jalan Dipati Ukur Bandung yang terkenal dengan kawasan mahasiswa ini misalnya, kurang lebih 20 usaha laundry yang menerapkan sistem laundry kiloan. Begitu pun di daerah-daerah lainnya di kota Bandung bahkan di Jawabarat.

Awalnya bisnis laundry di Bandung memang dikenal sebagai bisnis yang memiliki segmentasi pasar kalangan atas dengan pola cuci satuan. Pakaian yang dicucikan pun hanya terbatas pakaian mewah seperti jas, pakaian pengantin, pakaian dinas, selimut dan pakaian mewah lainnya.

Meskipun cuci satuan menguntungkan tapi bagi Dedy masih ada cara lain supaya bisnis laundry setiap harinya kebanjiran order, tidak mengenal suasana apalagi cuaca. Inilah yang menjadi alasan munculnya Si Kinclong, Laundry Berbasis Kiloan di jalan Purwakarta 104 Antapani Bandung.

Mulai dari segementasi kalangan atas, menengah hingga bawah menjadi ceruk pasar Si-Kinclong. Tentu saja pakaian yang dicuci pun sangat beragam mulai dari yang mewah sampai yang biasa. Sehingga setiap saat showroomnya terus mendapatkan orderan.

Si Kinclong yang mulanya digarap oleh sepasang suami istri, Dedy Armadi dan Dini Wahyuni dengan satu mesin cuci dan satu mesin pengering hasil cicilan ini, kini telah memiliki 20 karyawan dengan 2 cabang di Tata Surya No. 3 Metro dan Margacinta No. 42.

Selain itu Si-Kinclong juga telah memiliki belasan mitra waralaba diantaranya di Jalan Degung No. 17 Buah Batu, Jalan Sarimanah No.19B Sarijadi, Jalan A.H. Nasution No.119A Ujungberung, Taman Kopo Indah II Blok 1 A2,  Jalan Hariangbanga No.8 ,  Jalan Olahraga Sport Centre Indramayu, Jalan Cibuntu Selatan No. 10 Holis, Jalan Inhoftank no 8, Jalan Babakan Sari No 93, Jalan Arcamanik Endah No 40, Jalan Sindanglayang no 21, Jalan Cigadung Raya Timur No 46 A, Jalan PSM no 24, Jalan Parakan Saat no 8 serta di Jalan Sederhana No. 31B.

Menurut penuturan manager Si-Kinclong, Hendra Susanto omset Si-Kinclong sekarang ini mampu meraup hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya. Omset ini berasal dari cabang Si Kinclong dan belum termasuk omset dari mitra waralaba.

Mencuci Jadi Lebih Mudah, Murah dan Praktis
Pelayanan yang diberikan Si-Kinclong kepada konsumen lumayan memuaskan. Setiap konsumen yang datang membawa pakaian akan disapa dan dilakukan penimbangan pakaian. Jika pelanggan masih terlalu sibuk cukup dengan memutar telepon, jemputan pun datang ke rumah.

Selanjutnya karyawan akan sama-sama menghitung banyaknya pakaian yang akan dicuci sambil diamati oleh pelanggan. Jika pelanggan enggan mengamati, maka resiko kehilangan ditanggung oleh pelanggan sendiri.

Selanjutnya, setiap helai pakaian yang akan dicuci diidentifikasi berdasarkan nama pelanggan dengan tujuan menghindari pertukaran dan antisipasi karena tiap order yang masuk akan diproses dalam mesin terpisah.

Tidak lupa karyawan akan memilah pakaian yang mudah luntur dengan yang tidak luntur sambil dilakukan pemeriksaan kantong pakaian. Hal ini dilakukan karena banyak ditemukan barang pelanggan seperti uang, flashdisk sampai handphone yang terbawa.

“Salah satu bentuk pelayanan kita adalah pemeriksaan pakaian jika ada barang yang ketinggalan. Kalau ditemukan barang milik pelanggan kita akan menghubungi mereka. Apapun jenis barangnya dan jumlahnya kita sampaikan. Kalau ngga diambil langsung sama pelanggan, kita masukan ke kotak simpanan” tutur Hendra.

Langkah selanjutnya pakaian akan dimasukkan ke dalam mesin cuci dengan dicampurkan detergen kemudian ditambah pewangi. Pelanggan tidak usah khawatir dengan kualitas detergen dan pewangi yang digunakan Si-Kinclong. Menurut pengakuan Hendra, deterjen dan pewangi yang digunakan bukan produk abal-abal.

Setelah proses pencucian beres, selanjutnya pakaian akan dimasukan ke dalam mesin pengering untuk dikeringkan. Proses pencucian serta pengeringan pakaian ini memakan waktu sekitar dua jam. Kemudian pakaian akan disetrika dan dikemas menggunakan plastik.

Standarnya pakaian yang sudah selesai dicuci bisa diambil oleh pelanggan setelah tiga hari. Namun, ada juga tawaran paket ekspres yang bisa diambil pada hari itu juga, dengan waktu sekitar 4 jam setelah pakaian masuk.

Si-Kiclong sendiri menawarkan enam paket kepada pelanggan yaitu, cuci kering biasa harga perkilonya 4000, cuci kering ekspres harga perkilonya 6000, cuci setrika biasa harga perkilonya 6000, cuci setrika ekpres harga perkilonya 10.000, setrika biasa harga perkilonya 4500 dan setrika ekspres harga perkilonya 9000.

Jika pelanggan mendapati pakaiannya masih terlihat kotor, Si-Kinclong memberikan garansi dengan mencuci ulang pakaian tersebut. Sedangkan untuk kasus kerusakan pakaian, Si-Kinclong akan menggantikan sesuai dengan nilai pakaian tersebut. Namun jika kasusnya kehilangan pakaian, misalnya dalam jumlah satu kilo, maka Si-Kinclong akan mengganti dengan jumlah uang senilai 10 kali lipat harga cucian satu kilo.

Kembangkan Waralaba One Village One Showroom
Menjamurnya usaha laundry di Bandung merupakan indikasi bahwa bisnis ini lumayan menggiurkan. Si-Kinclong melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk memperluas jaringan kemitraan melalui waralaba Si-Kinclong.

“Si-Kinclong ini ke depannya akan selalu memperluas kemitraan melalui sistem waralaba hingga ke setiap titik kecamatan, kelurahan. Istilahnya One Village One Showroom, satu kelurahan satu Showroom. Karena untuk usaha laundry kiloan sendiri pasarnya sangat luas” kata Hendra.

“Menurut penelitian, keberhasilan seseorang memulai bisnis sendiri hanya diangka 20%. Adapun dengan franchise angka keberhasilan bisa lebih dari 70%. Omset cabang franchise laundry kiloan yang dikelola mitra kami dalam umur empat bulan berbanding dengan omset cabang kami dalam umur 1,5 tahun,” tambahnya.

Si-Kinclong memberikan ketentuan terkait dengan kemitraan waralaba, diantaranya luas bangunan minimal 30 m2, kondisi lokasi terletak di jalan utama menuju komplek padat penduduk, fasilitas operasional berupa motor roda dua, serta komposisi SDM operator dua orang dan satu orang supervisi.
Sementara itu investasi peralatan yang dibutuhkan senilai 85 Juta untuk waralaba di luar Bandung dan 50 Juta untuk waralaba di Bandung dan sekitarnya. Sedang untuk biaya waralabanya sendiri senilai 50 juta untuk lima tahun.

Dari total nilai investasi yang diberikan tersebut, pelanggan akan mendapatkan fasilitas yang lumayan banyak diantaranya, pelatihan operasional, pelatihan management dan administrator, SOP KIT, mesin cuci front loading 3 unit, mesin pengering 3 unit, mesin cuci dua tabung 1 unit, Vacuum cleaner 1 unit, Setrika 5 unit, timbangan gantung 4 unit, keranjang baju 50 unit, neon box,  accessories dan ATK, detergent matic 100 Kg, pewangi 100 pcs/ 1800 ml serta lokasi mitra waralaba akan dipromosikan bersama di beberapa media.

Adapun royalty fee yang diberikan Si-Kinclong antara 1 hingga 10 persen dari pendapatan mitra waralaba. Sedang margin keuntungan bisa mencapai 50 sampai dengan 60 persen.
Berikut tahapan bermitra bersama Si-KinClong
  • Presentasi general bisnis
  • Pembayaran Commitment Fee & Protect Lokasi
  • Survey lokasi & Setting tempat
  • Pembayaran sebesar 70% dari total investasi [pembelian peralatan]
  • Penjelasan Operasional
  • Penanda Tanganan Franchise Agreement masa kerjasama untuk 5 tahun
  • Asistensi Oprasional
  • Persiapan Opening
  • Pembayaran sisa Investasi
  • Grand Opening
Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim Edisi 13.
Volume 2. Januari September 2011
Rubrik Laporan Utama Tema Bisnis Laundr Banjir Rezeki

Qu Cuci Laundry, Promosi Dompleng Kegiatan Politik


Bisnis laundry kiloan tidak hanya tumbuh subur di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Bisnis ini ternyata tumbuh juga di kota-kota kecil yang mayoritas penduduknya masih menggantungkan usahanya di bidang pertanian, peternakan dan perkebunan.

Sebut saja di kabupaten Garut Jawabarat. Kabupaten yang terletak sekitar 64 km sebelah tenggara Bandung ibu kota Jawa Barat ini, lima tahun silam teryata sudah ada yang berani terjun memulai bisnis laundry kiloan.

Qu Cuci Laundry nama usahanya. Jasa laundry kiloan ini merupakan yang pertama hadir di kota dodol ini. Ismail Satriyanto sang pengelola Qu Cuci Laundry menuturkan susahnya meyakinkan investor untuk memulai bisnis laundry di kota kecil ini. "Mohon maaf Pak Ismail, Garut masih belum baik untuk berinvestasi, karena usaha-usaha di Garut belum baik,” tutur Ismail menirukan calon invetor.

Melalui perkenalannya dengan Ir. Rahman pengusaha laundry asal Bandung, ia pun berhasil mendirikan QU Cuci Laundry pada tanggal 18 Juli 2006. Penamaan QU sendiri diambil dari dua kata, Quality Utama. Artinya kualitas harus diletakkan menjadi prioritas yang utama.

Saat itu ia hanya bermodalkan mesin cuci di rumah seadanya, motor bekas yang belum lunas untuk antar jemput serta pengawai 3 orang. Begitu usahanya buka, tidak banyak masyarakat yang datang.

Cara Unik Mengemas Promosi
Sebagai pionir bisnis laundry kiloan tentu sangat berat untuk memperkenalkan usahanya. Tapi bagi Ismail semua pasti ada jalan keluarnya. Ia coba menciptakan brand usahanya melalui cara-cara unik utuk menarik perhatian masyarakat.

Cara unik tersebut ia lakukan dengan cara mengaitkan bisnisnya kepada isu politik yang sedang berkembang. Sebagai contoh saat ramai pemilihan Bupati Garut, ia turut meramaikan situasi tersebut dengan menyebar foto-foto lucu dirinya bergaya seorang calon Bupati.

Foto-foto tersebut ditempel di setiap penjuru kota dan kecamatan dengan bertuliskan “Pendukung Politik Bersih”. Namun jika diperhatikan lebih dekat lagi ternyata pamplet tersebut berisi iklan bisnis laundry Qu Cuci.

“Kita promosinya memanfaatkan kertas fotocopian yang menggunakan kata-kata politik dan sindiran-sindirian intelektual. Di kertas itu juga saya memberikan solusi-solusi yang diperuntukkan untuk orang-orang intelektual” tutur Ismail.

Tentu saja ia memiliki pertimbangan mengapa cara itu dipilihnya. Pertama ia melihat bahwa konsumennya adalah orang-orang sukses dan kaum intelek. Menurutnya orang orang tersebut membutuhkan hiburan intelektual dan kata-kata kritis yang membela kepentingan orang banyak.

Kedua menurutnya promosi harus menggunakan hal hal yang unik. Apalagi sebagai poinir bisnis yang tidak banyak dikenal orang.

Hasilnya ternyata luar biasa, branding Qu Cuci Laundry menjadi sangat kuat. Sampai-sampai setiap kali ia mengisi acara di sebuah pertemuan, selalu ada yang berteriak “hidup pendukung politik bersih”.

“Saya sangat senang, karena strategi pasar laundry dengan cara unik itu berhasil. Saking simpatinya dan dianggap brialiandnya ide ide saya, beberapa orang baik di perkotaan atau di kecamatan-kecamatan berdatangan meminta saya mencalonkan diri menjadi Bupati Garut” tuturnya.

Terapkan Empat Stretegi
Setelah branding tersebut mulai perlahan terbentuk, ia kemudian melanjutkan strategi untuk mengembangkan usahanya supaya lebih mapan. Strategi pengembangan bisnis laundrinya ini ia pilah menjadi 4 strategi, yaitu

Pertama, Memperkuat finansial yang ia sebut leader. Di sini laporan keuangan sebagai pengendali atau leader. Perusahaannya tidak dipimpin oleh orang, tetapi oleh laporan keuangan.

Keputusan ia berikan kepada karyawan sepenuhnya. Ukurannya kinerja diletakan kepada percepatan pendapatan bruto. Karena menurutnya cara untuk mempercepat pendapatan adalah dengan cara memaksimalkan aset-aset yang dimiliki berupa barang-barang dan orang-orang yang harus dimaksimalkan.

Kedua, perkuat pelanggan yang ia sebut sebagai ujung tombak. Pada bagian ini bagian penjualan harus mampu dari satu menjadi dua, tiga dan seterusnya. Mereka harus melayani pelanggan dengan cara yang sangat memuaskan.

Bagian pemasaran ini pun harus mampu membangun opini publik melalui berbagai cara. Diantaranya menyebarkan leflet yang ditempel di dinding kurang lebih 8000 perbulan. Begitu juga dengan motor dan mobil semuanya ditempel “Qu Cuci Pendukung Politik Bersih”. Kendaraan-kendaraan tersebut akan berkeliling di jalan-jalan di Garut.

Ketiga, perkuat produksi. Pada bagian ini kecepatan pencucian dan mutu cucian yang harus memuaskan pelanggan. Sama seperti kebanyakan bisnis laundry kiloan lainnya, paketnya pun tak banyak berbeda, seperti pencucian ekpres dan standar sampai ke pengantaran barang.

Mungkin dari segi harga yang sedikit berbeda. Setiap pakaian cucian perkilonya dikenakan biaya 7000 sudah termasuk jasa penyetrikaan. Ada juga karpet dengan biaya pencucian 5000 permeter. Serta cuci satuan untuk bad cover atau selimut 8000 persatu.

Keempat, perkuat seleksi staf dan pelatihan. Seleksi staf dilakukan selama tiga bulan. Sementara pelatihan dilakukan setiap satu minggu satu kali melalui rapat koordinasi sesuai dengan bidangnya masing masing.

“Pegawai-pegawai saya terlatih melayani pelanggan. Setiap rabu kita rapat koordinasi staf pimpinan. Setiap jumat kita rapat koordinasi staf bagian produksi dan admin. Setiap seminggu dua kali rapat staf bagian pemasaran dan anggotanya untuk promosi” kata Ismail.

Jika omset QU Cuci bertambah tak segan-segan ia mengajak karyawanya yang jumlahnya mencapai 43 orang itu untuk berekreasi ke tempat wisata.

Sabar dan terus belajar adalah kata kunci suksesnya. Ia akhirnya melewatai masa-masa sulit itu. Terbukti saat ini Qu Cuci yang berpusat di Jalan Purnawarman No.37 Garut telah memiliki 10 cabang yang tersebar di Kabupaten Garut diantaranya di Ciledug, Kerkop, Pasawahan, Leles, Kadungora, Karangpawitan, Cibatu, Banyuresmi, Bayongbong dan di Cikajang.

Dari 10 cabang Qu Cuci tersebut Ismail meraup omset antara 40-50 juta setiap bulannya. Belum lagi ia bisa membeli rumah sebagai tempat produksi, memiliki satu mobil dan lima motor besar untuk pengantaran.

“Saya berbisnis untuk beribadah kepada Allah. Saya ingin membangun manusianya dari kemiskinan. Staf saya semuanya dilatih untuk menjadi pengusaha. Jika sudah mampu, boleh mandiri, meskipun membuka sendiri laudry seperti saya,” kata pengusaha yang juga motivator ini.

Terbukti berkah dari didikannya, beberapa karyawannya sudah membuka usaha laundry sendiri. Usaha-usaha laundry ini pun turut meramaikan binis laundry di kota dodol ini.

Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim Edisi 13.
Volume 2. Januari September 2011
Rubrik Laporan Utama Tema Bisnis Laundr Banjir Rezeki

Jumat, 15 Maret 2013

Rabbani Profesor kerudung Indonesia

Kerudung Rabbani

Kerudung instan memang sudah tidak aneh lagi di negeri yang mayorits muslim ini. Rabbani Asysa adalah pionirnya. Tentu saja namanya sudah sangat terkenal sebagai penemu kerudung instan paling kreatif sejak tahun 2000-an.

Untuk memakai kerudung Rabbani ini seorang muslimah hanya membutuhkan waktu kurang lebih 6 detik saja. Karena memang bahan kerudung yang digunakan Rabbani terbuat dari bahan kaos dan tim kreatif Rabbani selalu menyesuaikan kerudung tersebut dengan muka muslimah Indonesia pada umumnya.

Meskipun menggunakan bahan kaos, bukan berarti kerudung instan rabbani hanya bisa dikenakan di acara santai dan rumahan saja. Beberapa tipe kerudung seperti 'picanto, 'carens', dan 'innova' membuat tampilan muslimah menjadi lebih resmi. Tentunya dengan menambahkan beberapa aksesoris lainnya berupa kalung, cincin kerudung, korsase, bros, atau syal.

Kreasi-kreasi yang dihasilkan Rabbani telah menyedot perhatian banyak kalangan, mulai dari masyarakat biasa sampai para selebritas penikmat busana. Hingga bulan Juli 2010 ini saja Rabbani telah membuka outlet sebanyak 120 outlet.

Outlet-outlet besar ini tersebar di seluruh Indonesia dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Dan beberapa produknya sudah dikirim ke luar negeri untuk sub dealer Rabbani di sana seperti Malaysia, Hongkong, Mesir, Belanda dan Australia.

Nama Rabbani sendiri sebetulnya bukanlah merek dagang busana Muslim. Mulanya pada tahun 1991, Amry mengenakan nama Rabbani untuk bisnis perdananya sebagai penjual buku-buku muslim serta alat tulis kantor.

Keberhasilannya menjalani profesi sebagai penjual buku ini berawal dari jualan di pinggir kampus Universitas Padjajaran (Unpad). Saat usahanya mulai menaik ia membuat sebagian rumah kontrakannya di Jalan Haur Mekar menjadi toko buku.

Sedikit demi sedikit keuntungan yang ditorehnya ia kumpulkan hingga bisa membuka toko Pustaka Rabbani masih di sekitar Unpad di Jalan Dipati Ukur. Saking sibuknya dalam menjalankan usaha, pria kelahiran Aceh Utara, 20 Februari 1967 ini akhirnya meninggalkan kuliahnya di Sastra Arab Unpad.

Namun pada tahun keempat, Amry membanting stir usaha bukunya kepada usaha kerudung. Ia melihat saat itu situasi masyarakat muslim Indonesia, khususnya di instansi formal pemerintahan seperti pendidikan dan perkantoran, dilarang mengenakan kerudung. Sedang bagi Amry dengan adanya pelarangan justru malah bisa menumbuhkan keinginan untuk mengenakan kerudung.

Maka dengan modal nekad, Ia menjual toko buku miliknya dan rela melepas 30 karyawan yang tidak siap ikut berputar haluan. Uang 15 juta hasil penjualan toko lantas ia jadikan modal untuk menggarap usaha busana Muslim. Selain dari hasil penjualan toko, Amry juga mendapat tambahan modal dari menggadaikan lima gram emas mahar yang diberikannya ketika meminang Nia pada tahun 1991.

Sedang ide kerudung instan sendiri muncul saat ia dan istrinya berkunjung ke Tanah Suci tahun 2003. Di sana, sang istri melihat ada perempuan muslim Cina yang mengenakan kerudung kreasi. Dari sanalah ide-ide kerudung baru bermunculan.

Strategi menghadapi Persaingan Pasar 

Setiap tahun usaha kerudung Amry dan istrinya di bawah naungan CV Rabbani Asysa terus memperlihatkan kemajuannya yang sangat siginifikan. Akibatnya beberapa produk serupa dengan meniru konsep kerudung instan dari produsen kerudung lainnya mulai bermunculan di sana-sini yang jumlahnya tidak terhitung lagi. 

Untuk mensiasati persaingan ini, seperti yang dituturkan Ari Noviani, Marketing Komunikasi, Rabbani menargetkan pertiga bulan sekali mengeluarkan produk baru dari inovasi tim kreatif Rabbani. Setiap satu model yang baru tersebut diproduksi sebanyak 35 ribu kerudung untuk 120 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Tiga bulan sekali kita mengeluar produk baru. Dari design awal sampai saat ini sudah mencapai ribuan model. Setiap produk yang habis terjual maka kita tidak membuat lagi model yang serupa, tapi kita berkreasi mencari model yang baru. Itulah alasan kita membuat tagline Rabbani sebagai Profesor kerudung Indonesia” kata Noviani.

Kerudung-kerudung Rabbani memiliki harga yang bervariasai, mulai dari harga 14.500 sampai dengan 80.000. Selain kerudung, Rabbani pun mengeluarkan beberapa produk lainnya seperti busana muslimah. Harga busana muslimah berkisar antara 89.900 rupiah sampai 400.000 rupiah per potongnya. Serta ada beberapa produk lainnya lagi seperti mukena, busana anak dan baju muslim.

Sampai saat ini jumlah karyawan yang diperbantukan di Rabbani mencapai 2500 orang. Jumlah ini tersebar baik di kantor pusat di jalan Dipatiukur no 44 Bandung maupun di beberapa tempat design dan produksinya seperti di Leuwisari, Karasak, Soekarno Hatta, Mochammad Toha, Kopo dan beberapa tempat lainnya di Bandung.

Salah satu momen yang paling menjadi perhatian serius Rabbani tak lain adalah di bulan ramadhan. Ramadhan sebagai bulan yang istimewa bagi umat Islam dalam meningkatkan ibadah, menjadi momen bagi pebisnis busana muslim untuk gencar mempromosikan produknya. Mengingat di akhir ramadhan umat Islam Indonesia masih mengikuti kebiasaan mengenakan pakaian baru di hari raya.

Ari Noviani mengakui pada hari-hari biasa di luar bulan ramadhan para pengunjung yang datang ke outlet pusat Rabbani di jalan Dipatiukur no 44 Bandung berkisar antara 300 sampai 500 orang. Ketika memasuki bulan ramadahan apalagi beberapa hari menjelang hari raya idul fitri jumlahnya bisa melonjak menjadi 700 sampai lebih dari 1000 orang perharinya. Hal serupa pun dialami oleh beberapa outlet di kota-kota besar dengan jumlah yang beragam.

Maka untuk Ramadahan kali ini, Rabbani masih gencar melakukan promosi di media televisi, radio dan media cetak. Bahkan untuk media televisi, Rabbani melakukan promosi produk melalui berbagai tayangan sinetron dan program televisi lainnya dengan cara memasok busana yang dikenakan oleh para artis.

Diantaranya Cinta Fitri Seson Ramadhan, Fitriyah, Islam KTP, Charlie & Trio Angel di SCTV; Ada Kontrakan Dalam Gang, Alif Ba Ta serta Mat Jiung di TPI; Nurjanah dan Nikah Siri di INDOSIAR; Assalamualaikum Ustadz di RCTI; Bioskop Indonesia trans TV (Trans TV); Istri-istri Jagoan di Global TV; serta Wara Wiri Ramadhan di Trans 7.

Sementara ikon kerudung dan busana muslimah sendiri, Rabbani masih menggaet artis ternama Astri Ivo. Namun setahun belakangan ini menurut Noviani, Rabbani melakukan road show ke sembilan kota besar di Indonesia untuk mengaudisi muslimah yang akan dijadikan pendamping Astri Ivo.

“Kita saat ini sedang memilih model Rabbani MISS FIRE (Fresh Icon Rabbani Educated) dengan cara melakukan audisi di sembilan kota besar di Indonesia. Muslimah yang terpilih nantinya akan menjadi pendamping Astri Ivo sebagi ikon Rabbani” kata Noviana.

Selain gencar melakukan promosi di berbagai media dan kegiatan, Rabbani masih menjaga para pengunjung setianya dengan menggunakan sistem keanggotaan. Setiap pengunjung berhak menjadi anggota (member) setelah melakukan pendaftaran dengan biaya 50 ribu.

Rabbani memberikan kelebihan bagi para anggotanya yang saat ini sudah mencapai lebih dari 30 ribu anggota ini, berupa diskon 10 sampai 15 % setiap kali berbelanja produk Rabbani di Outlet yang telah ditentukan.

Selain mendapatkan diskon, keuntungan lain yang didapat dari keanggotaan adalah hadiah dari total poin yang dikumpulkan. setiap member yang berbelanja produk Rabbani dengan nilai 100 ribu atau dengan mengajak dua orang menjadi member akan mendapatkan satu poin dan berlaku kelipatannya.

Di akhir tahun, pon-poin tersebut akan dijumlahkan dan untuk tahun 2010 ini seratus anggota yang memiliki jumlah poin terbanyak akan mendapatkan hadiah berupa umrah.

Dan yang tak kalah hebatnya dari eksistensi Rabbani diantara pesaingnya adalah sistem waralaba yang diterapkan Rabbani yang dinamai dengan wala rabba. Wala artinya loyalitas, sedangkan rabba berarti Tuhan.

Dengan membayar senilai 500 juta seorang investor, sudah bisa berjualan produk-produk Rabbani dalam jumlah besar dengan system bagi hasil. Investor yang memilih waralaba Rabbani ini akan mendapatkan interior dan display yang disesuaikan dengan standarisasi rabbani. Sampai Juli 2010 ini Rabbani memiliki 60 waralaba.

Selain waralaba terdapat pula Sub dealer. Dengan investasi awal 5 juta dan pendaftaran 250 ribu seorang investor akan mendapat diskon 30%. Melalui perwakilan-perwakilan inilah Rabbani terus menancapkan eksistensinya di tengah persaingan busana muslim yang sangat ketat. Tentunya dengan beragam strategi promosi yang bisa mendatangkan loyalitas pelanggan. Dan bulan Ramadhan adalah momennya.


Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi 9. Volume 1. September 2010  Rubrik Laporan Utama Hal 20-23 Tema Bisnis Menjanjikan di Saar Lebaran

Imtech Menyasar Kaum Pelajar

Imtech Inhoftank (Samping Al Imarat)

Saat ini teknologi komputer sudah sangat berkembang pesat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat khususnya kaum pelajar di negara berkembang seperti Indonesia ini. Baik produsen atau distributor berlomba-lomba menyediakan berbagai tipe computer beserta aksesorisnya.

Yang menarik disini kaum pelajar sampai saat ini masih menjadi ceruk pasar potensial dalam memasarkan computer beserta aksesorisnya. Mengingat teknologi ini menjadi kebutuhan mereka selama proses pembelajaran. Hal ini menjadi alasan mengapa distributor computer bernama Imtech selalu memilih lokasi tokonya tidak jauh dari lingkungan kampus.

Sejak berdirinya tahun 2007, Imtech saat ini telah memiliki 4 cabang di Jawabarat dan satu cabang di Riau. Diantaranya Imtech Cabang Tasikmalaya di jalan Siliwangi No 67A dekat Universitas Siliwangi dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tasikmalaya.

Imtech Cabang Jatinangor di Desa Cikeruh No 206B Jatinangor Kabupaten Sumedang dekat Universitas Padjadajaran Bandung (Unpad) Jatinangor, Institut Ilmu Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Universitas Winaya Mukti (Unwim).

Imtech Cabang Balubur di Pusat Perbelanjaan Balubur jalan Tamansari Kota Bandung dekat Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pasundan (Unpas), Universitas Islam Bandung (Unisba), Universitas Padjadajaran Bandung (Unpad) Dipatiukur dan kampus lainnya.

Imtech Cabang Inhoftank di jalan Inhoftank No 80 Tegalega Bandung dekat Kampus Studi Bahasa Arab Al Imarat dan SMK Prakarya Internasional. Serta Imtech Dumai jalan Prof. M. Yamin No 144 Dumai Riau.

“Kaum muda menjadi focus kita dalam memasarkan computer. Selain karena kebutuhan kuliah, juga karena mereka relatif lebih konsumtif dibanding yang tua. Jadi pertama kali Imtech buka cabang kita ngambil lokasi yang dekat kampus kecuali yang di Dumai Riau karena memang disana tidak ada kampus” kata Iman Haris Pengelola Imtech saat ditemui di cabang Imtech Inhoftank.

Dalam hal Penyediaan barang, Imtech fokus mengarah ke penyediaan Personal Computer (PC) dan laptop bekas. Menurut Iman daya beli masyarakat sebetulnya tidak terlalu tinggi dan ia mengakui di Imtech setahun belakangan ini penjualan komputer bekas meningkat dibanding komputer baru. Perbedaanya berkisar 70% penjualan bekas dan 30% penjualan baru.

Komputer bekas ini merupakan computer rakitan dengan selisih hardware 50% bekas dan 50% baru. “Di pasar kita yang bekas-bekas ini lebih potensial. Tapi yang baru juga punya pasar sendiri. Barang yang baru cuma ngisi saja sebagai persiapan kalau ada permintaan,” tutur lelaki kelahiran 23 Maret 1979.

Selain menyediakan computer dan laptop baik baru atau bekas, Imtech juga menyediakan aksesoris computer serta jasa servis. Iman menuturkan dari semua cabang tersebut Imtech meraup omset hingga 300 juta setiap bulannya.

Konsep Jual Murah 

Cara yang dilakukan Imtech dalam menggenjot pemasaran komputernya di kalangan mahasiswa adalah dengan memainkan harga serendah mungkin. Bahkan Imtech sendiri memiliki slogan “Bandingkan harga sebelum beli!” yang tersebar di brosur dan iklan di internet.

“Kita tekan harga computer dan laptop bekas semurah mungkin. Karena kita mengejar perputaran uang yang lebih cepat. Disamping para pelajar memang sifatnya seperti itu” kata Iman.

Namun persolaannya computer dan laptop itu tidak setiap hari terjual, sedangkan karyawan dan kebutuhan pokok sehari-hari selalu ada pengeluaran. Untuk menutupi itu Imtech menjual aksesoris dengan harga yang sangat murah juga.

“Kalau yang jualan utama PC dan Notebook kita relative bisa ngambil untung banyak, karena sumber pengambilan barang yang relative murah jauh dibanding Jakarta sekalipun. Nah untuk aksesoris jujur saja kita ngambil untung sedikit” kata lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Bahasa Inggris ini .

Untuk meyakinkan barang-barang bekas yang dijualnya, Imtech memberikan jaminan garansi melebihi kebanyakan toko lainnya, yaitu bisa sampai sebulan penuh. Selain itu ia juga memberikan pelayanan antar barang dengan biaya gratis. “Kita ngasih garansi yang second 30 hari. Garansi kita jauh lebih lama dari toko-toko yang lain. Kalau yang lain seminggu dan dua minggu, belum lagi kita antar gratis” tutur Iman.

Strategi Pemasaran Imech 

Strategi pemasaran yang ditempuh Imtech tergolong sederhana, karena sasaran penjualannya berada di lingkungan sekitarnya maka Imtech memfokuskan promosi ke penyebaran brosur. Untuk wilayah Inhoftank misalnya sebulan Imtech bisa menghabiskan 5000 lembar brosur yang disebar di wilayah strategis dekat lokasi dan di lapangan Tegalega.

Sisanya promosi Imtech menyasar dunia maya semacam facebook, situs gratisan blog di alamat www.imantechnology.blogspot.com dan www.lebihmurahlebihbaik.blogspot.com serta iklan di beberapa situs penyedia iklan gratis.

Iman mengaku tak hanya mahasiswa dan pelajar yang menjadi focus pemasaran produknya. Karena resiko penjualan murah tadi adalah meraup keuntungan sedikit. Karena itu Imtech mengejar pasar borongan seperti warnet, tukang servis serta toko-toko kecil. Diantara pasar borongan tersebut yang paling banyak disasar adalah warnet .

“Kebutuhan warnet itu banyak mulai dari computer sampai aksesoris, yang paling utama headset dan lain-lain. Dan itu bisa berlanjut jika kita terus menjaganya seperti kalau ada kerusakan dan lain-lain kita benahi. Pokoknya sekali ke kita maka harus diupayakan terus ke kita ke depannya. Kalau tidak dijaga seperti itu kita tergilas oleh toko lainnya dengan persaingan yang ketat ini khususnya di Bandung” pungkasnya.


Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi 12. Volume1. Desember 2010  Rubrik Topik Utama  Hal 20-21 Tema Omzet Miliaran di Bisnis Komputer

Graficom Melawan Pemain Lama dengan Jualan Online


Menatap layar monitor selama berjam-jam tidak biasa dilakukan oleh sembarang orang. Beda halnya dengan Yogi Yogaswara. Ia terbiasa di depan komputer yang terhubung ke berbagai pelosok nusantara hingga belahan dunia melalui jaringan internet.

Jalur internet ia manfaatkan untuk memasarkan aneka produk aksesoris komputer di bawah brand bisnisnya bernama Graficom. Aktifitas ini ia lakukan di rumahnya sendiri di jalan Cibiru Hilir Kavling Pilar 616 Kabupaten Bandung.

Graficom merupakan pemain pemula suplayer dan distributor aksesoris komputer yang berpusat di Kota Bandung Jawabarat. Usahanya dibesut sejak Januari 2010. Namun mulai memasuki dunia online tiga bulan setelahnya.

 Meski tergolong pemula, Graficom terbilang sukses. Saat ini sekitar 100 mitra pemasar di seluruh Indonesia sudah memercayakan Graficom sebagai distributor aksesoris komputer. Mitra pemasar ini terdiri dari toko aksesoris komputer, toko alat tulis kantor, rental komputer, warung internet, tempat foto copy serta toko lainnya yang menjual aksesoris komputer.

Dari 100 mitra tersebut Graficom meraup omset hingga ratusan juta rupiah perbulannya. Padahal modal awal dalam membangun bisnis aksesoris komputer ini cukup sedikit yaitu hanya dengan 157.000 yang mencakup biaya hosting dan domain.

Yang tidak kalah menariknya lagi penyediaan produknya didapat dari distributor besar yang memercayakan pemasarannya ke Graficom dengan cara menyuplai barang dengan pembayaran di akhir. Praktis sudah sangat menguntungkan.

“Alhamdulillah ini bisnis barokah. Modal sedikit, pembayaran dari mitra uang duluan melalui transfer dan kita malah setor ke distributor belakangan” tutur leleaki kelahiran Purwakarta Jawabarat 17 oktober 1979 ini sambil tersenyum.

Trik Menghadapi Pesaing Besar 

Segala hal yang menyangkut komputer selain monitor dan motherboard bisa dikatakan masuk dalam katagori aksesoris komputer. Aksesoris ini bisa dikatakan merupakan kebutuhan pokok tapi bisa juga kebutuhan pelengkap hingga bisa masuk kebutuhan tertier.

Maka para pemainnya pun terhitung sudah banyak. Apalagi Kota Bandung dikenal sebagai pusat bisnis komputer tersubur. Bagi pebisnis pemula seperti Yogi, bukan hal yang mudah untuk menghadapi para pesaing besar tersebut. Tapi akhirnya ia pun memiliki triknya.

“Saya berpikir bagaimana caranya menghadapi grosir raksasa di Bandung yang sudah malang melintang puluhan tahun. Saya awalnya mencoba menggunakan strategi yang mereka gunakan dengan cara menyebar sales ke toko-toko. Namun setelah tiga bulan masih tidak berhasil menyaingi pesaing dengan cara instan. Kerja seperti itu tidak sitematis. Sampai akhirnya saya memilih jalur online” kata Yogi.

Online akhirnya menjadi pilihan Yogi untuk menghadapi kerasnya persaingan. Menurutnya tinggal bagaimana mengemas tampilan web supaya terlihat menarik, mudah terindex di mesin pencari, serta membuat orang percaya dan mau melakukan transaksi.

“Awalnya urutan web kita di mesin pencari google untuk kata kunci aksesoris komputer diatas 100. Saya terus belajar SEO karena ingin mengejar persaingan. Sebulan kemudian urutan web kita maju ke 64 atau di halaman 7. Lalu sebulan lagi naik ke urutan 44. Nah dua bulan pertama online tidak ada order. Di bulan ketiga naik ke urutan 21, disana baru ada orderan. Terakhir di urutan 10 atau di halaman pertama,” papar Dosen elektro Universitas Islam Nusantara (UNINUS) ini.

Pembenahan search engine optimization (SEO) dimulai dari pencarian backlink melalui blogwalking, menyimpan link di profil di berbagai forum hingga beriklan di situs penyedia iklan gratisan. Langkah-langkah seperti ini menurutnya terus dilakukan sampai sekarang.

Selain pembenahan SEO, Yogi juga memberikan kemudahan bagi para pengunjung untuk memilih produknya melalui sistem keranjang belanja (shopping cart). Langkah-langkahnya dibuat mudah sampai pada akhir pemesanan.

Memilih jalur online dengan alamat www.graficom.web.id bukan berarti Graficom tidak memiliki showroom. Secara terbuka Graficom menempelkan foto showroom di webnya. Hal ini menurutnya menjadi penguat kepercayaan pengunjung untuk melakukan transaksi dengan lebih dulu mentransfer uang.

“Fungsi showroom ini di web jelas untuk menunjukan ke pengunjung web bahwa kita ada. Selain itu showroom ini juga sebagai tempat ritel dan pusat pengambilan barang untuk mitra online yang ada di Bandung. Lebih jauh lagi showroom ini sebagai jaminan kita ke distributor besar bahwa kalau ada apa-apa ini loh jaminannya” kata ayah dua orang anak ini.

Kemitraan Graficom 

Menjadi mitra Graficom sangatlah mudah. Anda tinggal menyediakan uang senilai dua juta rupiah untuk akumulatif pembelian minimal aksesoris komputer. Jumlah ini jauh lebih besar setelah sebelumnya Graficom mematok pembelian minimal 500 ribu. Ternyata dengan minimal pembelian 500 ribu mitra banyak memrotes. Karena ada kemungkinan an user membeli langsung ke Graficom.

Untuk jenis aksesoris komputer yang tersedia di Graficom, Yogi memilih produk yang laku dipasaran (Best Seller) seperti keyboard, mouse, tinta dan infuse, speaker, USB device, tools (fan case, kabel ATA, kabel power, kabel USB, modem fax PCI, lan cable taster, PCI dan lain-lain) serta aksesoris notebook (adaptor, cooler, keyboard protector, LCD cleaner, Screen Guard dan lain-lain).

Graficom sendiri memang mematok harga penjualan yang tergolong murah dibanding para pesaing distributor lainnya. Bahkan untuk meyakinkan mitra, Graficom menyediakan link para pesaingnya sekedar untuk membandingkan harga aksesoris.

Sedangkan untuk cara pembayarannya mitra bisa memilih dengan datang langsung ke showroomnya di jalan Raya Cinunuk (Cibiru - Cileunyi) No. 186 Bandung atau melalui transfer antar bank.


Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi 12. Volume1. Desember 2010  Rubrik E-UKM Online  Hal 58-59 Tema Omzet Miliaran di Bisnis Komputer

Jumat, 14 September 2012

Hj. Rr. Ina Wiyandini, Sarat Prestasi dan Gemar Berbagi

Ina Wiyandini
Wanita yang satu ini sangat bersemangat berbagi pengalaman seputar kesuksesan bisnisnya di hadapan puluhan pebisnis dari Negeri Jiran, Malaysia yang berkunjung ke tempat bisnisnya di Bojong Koneng Atas Kabupaten Bandung Jawabarat pada Juli 2011 ini.

Segala pengalamannya ia kemukakan, mulai dari perjuangannya dari nol sampai cara bagaimana menghadapi persoalan bisnisnya yang sudah besar.

Dia tak lain adalah Hj. Rr. Ina Wiyandini, pemilik perusahaan kue kering terkenal Ina Cookies. Namanya terus melambung seiring perkembangan bisnisnya yang sudah tersebar dari pelosok tanah air hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Sudah banyak orang tercerahkan setelah menimba ilmu bisnis dari perempuan yang lahir di Jakarta, 24 Juli 1963 ini. Sehingga ia pun mendapatkan banyak penghargaan sebagai perempuan hebat dalam hal bisnis.

Pada tahun 1992, Ina Wiyandini memulai membangun kerajaan bisnisnya di bidang kue kering dengan brand Ina Cookies. Sebelumnya ia pernah jatuh bangun dalam berbisnis baik di bisnis jahe gajah, usaha perkebunan vanili, jual beli rumah dan kendaraan.

Namun pada akhirnya, kuliner lah yang menjadi pasiion bisnisnya, dimana ia memiliki energi yang membuatnya termotivasi untuk membangunnya dengan senang hati bahkan dengan suka rela ia berbagi.

Sama dengan orang-orang hebat lainnya, Ina mampu menciptakan keunikan sendiri di dalam bisnis kuenya. Ia berhasil mengkreasikan tahu, tempe, rosella, green tea, jamur, tepung ubi, singkong, tepung ganyong, dan tepung pisang menjadi bahan olahan kue keringnya.

Dan yang menarik disini bagaimana ia mengkreasikan olahan yang murah meriah itu atas dasar rasa empati kepada para petani di negeri ini yang terkena imbas krisis ekonomi.

“Bangsa kita bermasalah di pangan. Petani mengeluh kemana harus menjual. Sehabis saya seminar ada ibu petani tepung ubi singkong minta tolong. Saya akhirnya membuat kue dari bahan itu dan hasilnya laku. Eh.. petani-petani lainnya minta tolong juga,” kata Ina mengisahkan.

Kepedulian dan kreatifitasnya itulah akhirnya mengantarkan ia meraih penghargaan Pangan Award 2010 yang langsung diberikan oleh Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu. Ina dianggap berhasil membangkitkan kejayaan para petani dengan mengolah bahan pangan mereka menjadi kue berkualitas dan mahal sehingga ribuan petani akhirnya terselamatkan.

Selain pangan Award 2010 ada lagi penghargaan lainnya yang tak kalah hebat yaitu the Best Women Entrepreneur 2008 dari Ikatan Pembauran dan Pengusaha Indonesia (IPPI) yang langsung diberikan oleh istri wakil Presiden RI kala itu, Hj. Mufidah Yusuf Kalla dihadapan ribuan pengusaha.

Untuk meraih penghargaan ini seseorang harus memiliki usaha yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun, mandiri, berawal dari nol, memiliki karyawan lebih dari 100 orang, kreatif dan inovasi tinggi, memiliki sisi kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat yang baik, menjadi pembicara di berbagai tempat dan syarat berat lainnya.

Penghargaan lainnya yang bergengsi, Ina juga mendapatkannya dari Pendiri MarkPlus Inc, Hermawan Kertajaya berupa Marketers Women 2010. “Wah saya waktu itu tidak percaya. Perasaan saya kan biasa-biasa saja. Siapa sih pebisnis yang ngga kenal Hermawan, dia kan hebat banget ilmu marketingnya. Makanya saya sangat senang” tutur Ina seolah tak percaya saat itu.

Tiga pengharagaan diatas ternyata masih belum cukup, masih banyak lagi penghargaan lainnya yang ia torehkan. Seperti Pretty Women dari ASTRA Internasional, Dewi Sartika Muda 2009, Pengusaha Kreatif IWAPI 2009, Perempuan Pengusaha Berprestasi IWAPI 2009, IWAPI Wanita Pemgusaha Kreatif 2010 dan masih banyak lainnya.

Mengembangkan Bisnis

Cafe de Tuik
Sukses membangun bisnis kue keringnya dengan brandnya Ina Cookies, Ina Wiyandini beserta suaminya Ir. Rahmat Basuki kemudian membangun benteng kerajaan bisnis berikutnya. Diantaranya Café De Tuik yang berlokasi di kampung Haur Manggung, tidak jauh dari Ina Cookies.

Kafe ini didirkan tahun 2004 dan merupakan restoran keluarga dengan menu khas sunda ditambah dengan fasilitas rekreasi, camping ground, dan super kids camp.

Selanjutnya tahun 2007 ia membuat bisnis Daur ulang limbah plastik dan Ran Toy’s dari limbah kayu. Dari bisnis ini Ina berhasil menciptakan aneka kerajinan tangan mulai dari tas, dompet, tempat HP, baju boneka, tempat pensil, sajadah, celemek, sandal dan aneka kemasan kue. Sedangkan dari Ran Toy’s menghasilkan beragam kerajinan tangan seperti mobil-mobilan, motor, perahu, dan lain-lain yang bisa dicopot dan dibentuk ulang.

Setahun kemudian, Ina kembali membuka bisnis barunya yang ia namai Inara Pastry and Bakery. Bisnisnya ini ia fokuskan untuk melayani pesanan kue maupun snack box baik untuk pernikahan, rapat, acara keluarga, seminar serta perayaan lainnya.

Masih belum puas dengan bisnis yang banyak menyejahterakan masyarakat ini, Ina kemudian mendirikan pelatihan motivasi yang ia namai Merhid (Menggapai Ridho Ilahi), kemudian Bandeng keju, membuka kursus menghias kue dan belum lama ini ia membuka kafe kue yang diberi nama Mr. Komot kafe coklat dan keju.

Tentu banyak orang bertanya-tanya, apa rahasia sukses Ina Wiyandini sehingga ia bisa menciptakan banyak bisnis, menjadi pembicara dimana-mana dan banyak mendapatkan penghargaan.

Rahasianya sederhana. Ia selalu menuruti pesan almarhum ayahandanya, bahwa uang bukan kunci segala-galanya menuju kesuksesan. Uang itu bisa dicari tapi juga cepat hilang. Tapi bekerjalah dengan landasan ibadah.

Lihatlah kondisi keluarga dan lingkungan sekitar. Berbagilah untuk keluarga dan lingkungan sekitar setelah itu baru orang lain.

“Kita harus menjadi manusia yang bisa berbagi kepada lingkungan sekitar sebelum kepada yang jauh. Percuma kita maju tapi lingkungan kita masih terpuruk,” kata ibu dari Afiandini Nur Sadrina, Voula Nur Rakhmaniar dan Fakhri Saefullah Nur Rahman.

Pesan selanjutnya rencanakan bisnis sematang mungkin, beranilah mencoba, harus rajin membaca, mendengarkan, mempraktekan dan mengajarkan. Setelah itu jangan pernah merasa puas dari hasil yang di dapat saat ini, karena esok harus lebih baik dari saat ini dan begitu seterusnya.

Ina merumuskan rahasia bisnisnya itu menjadi JUS KOKI singkatan dari Jujur Ulet Sabar Komunikatif Kreatif dan Inovatif.

Tak lupa Ina pun berpesan kepada wanita muslimah supaya bisa menjadi wanita SUPER, yang merupakan akronim dari Solehah menjadi tujuan utamanya, Urusan keluarga menjadi prioritas, Perbuatan harus mendatangkan manfaat bagi orang lain dan lingkungan, Energi yang terbatas harus dioptimalkan serta Rahasia hidupnya adalah pengabdian.

Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi 19. Volume2. Agustus 2011  Rubrik Smartpreneur  Hal 26-28 Tema Gapai Bisnis Barakah saat Ramadhan

Nazwa Pastry Sukses dengan Nama-nama Unik

Outlet Nazwa Pastry
Pagi belum beranjak siang, namun beberapa orang sudah berdatangan ke outlite Nazwa Pastry di bilangan Jalan PLN Ciateul Bandung. Mereka memesan antara satu, dua hingga tiga box pastry.

Beberapa diantara mereka adalah warga sekitar kota Bandung yang sudah menjadi pelanggan tetap Nazwa Pastry sisanya pendatang dari berbagai kota. Ada juga turis Asia yang datang dari Malaysia, Singapura serta negara tetangga lainnya.

Kebanyakan mereka mengenal Nazwa Pastry melalui mulut ke mulut. Tapi ada juga yang mengetahuinya dari beberapa media cetak maupun televisi nasional yang meliput Nazwa Pastry dan akhirnya penasaran ingin mencicipi kue khasnya.

Kunjungan pelanggan ke outlite Nazwa Pastry ini akan tambah ramai lagi jika sudah akhir pekan dan hari libur. Apalagi mendekati hari raya Idul Fitri, pengunjung harus memesan dulu, kalau tidak terpaksa harus sabar mengantri.

Pastry sendiri merupakan perpaduan dari penggunaan tepung terigu, ragi, garam, air, lemak dan telur. Sedangkan pastry yang ditawarkan Nazwa memiliki tekstur yang renyah dibagian luarnya dan sangat lembut di bagian dalam.

Beberapa pelanggan mengaku ketagihan jika memakan beberapa pastry Nazwa. Meskipun rasanya manis namun tidak terlalu manis seperti kebanyakan pastry.

Yusman Gunara (37) dan Weni Suci Wulansari (34) sepasang suami istri, pemilik Nazwa Pastry memberikan harga yang cukup murah dibanding pastry produk lainnya. Harganya rata-rata hanya belasan ribu, misalnya Salju Bakar dijual Rp. 15.500,- dan Batik Kukus Rp. 18.500,-. Dua produk ini merupakan pastry unggulan dan menjadi icon Nazwa Pastry.

Di hari-hari biasa, outlite pusat Nazwa Pastry bisa memproduksi 400 box dari 23 jenis kue yang sudah dikreasikan Weni Suci Wulansari. Jumlah itu bertambah lagi beberapa kali lipat jika di hari libur.

Saat ini Nazwa Pastry baru memiliki satu cabang di Jalan Terusan Sersan Bajuri No 26 Bandung Barat. Dua tempat ini dibantu oleh 14 karyawan. Rencananya Nazwa Pastry akan menambah cabang lagi, masih di wilayah Bandung.

Pengunjung yang tak sempat datang ke outile Nazwa Pastry, bisa memantau kreasi Nazwa melalui situs saljubakar.com dan juga bisa memesan melalui keranjang belanja yang telah disediakan.

Nama Unik Agar Menarik

Salju Bakar dan Batik Kukus, dua nama unik pastry kreasi Nazwa inilah yang menjadi awal kepopuleran Nazwa Pastry. Salju bakar yang dimaksud bukan setumpuk salju yang dibakar. Tapi pisang sale dan keju yang dibakar. Sedangkan batik kukus juga bukan kain batik yang dikukus tapi bolu kukus yang teksturnya dibuat seperti kain batik.

Awalnya tahun 2007 segala cara sudah dilakukan oleh Yusman untuk menjual pastry kreasinya. Pernah ia menjual di depan tempat wisata kuliner di Bandung seperti di Tahu Tauhid di Lembang, di sepanjang Jalan Riau yang berjajar factory outlite dan beberapa tempat lain, namun sayang masih belum laku.

“Saya ngampar di Lembang memanfaatkan toko yang tutup setiap Sabtu. Saya juga menyimpan kue di beberapa pedagang kaki lima daerah Cihampelas, tapi yang laku cuma satu. Saya sabar pasti ada jalan keluarnya,” kata Yusman.

Pada akhirnya, ia kembali ke rumahnya di komplek PLN Ciateul memanfaatkan garasi rumahnya sebagai outlite. Ia menempel papan bertuliskan bolu gulung di depan komplek, namun masih belum berhasil. Ia pun menggantinya dengan nama bolu guling, nama ini juga belum berhasil menarik minat pembeli.

Merasa belum puas ia pun beriklan di beberapa media cetak ternama. Tapi tak ada satupun yang menyahut kuenya. Akhirnya atas saran orang tua digunakanlah nama unik yaitu Salju Bakar dan Batik Kukus yang ditulis di papan di depan komplek.

Hasilnya beberapa orang yang melintasi komplek merasa penasaran dengan dua nama unik itu. Mulailah satu persatu mencobanya dan ternyata mendapat respon bagus. Mereka kembali membawa rekannya.

Sukses dengan Salju Bakar dan Batik Halus, Nazwa kembali membuat kreasi baru dengan nama unik seperti Brondong (brownies dong), Nangkub (nangka keju bakar), Nangkarak (nangka rasa coklat), Paku (pisang keju bakar), Salak (sale rasa coklat), PKS (peyeum keju spesial) dan masih banyak lagi sampai 23 jenis kue.

Nazwa mengkreasikan produk baru tersebut minimal 3 bulan sekali. “Istri saya sering baca buku kuliner dan dia fokus sekali. Jadi ada aja saja yang baru dan rasanya enak” kata Yusman.

Uniknya lagi, keuntungan hasil penjualan kue malah ia berikan kepada beberapa panti yatim. Sampai akhirnya ia membeli ruko untuk outlite dan sekaligus rumah untuk menampung puluhan anak yatim.

“Konsep marketing saya sebelumnya gagal terus. Saya coba dekati Allah melalui shalat berjamaah dan mengurus anak yatim. Alhamdulillah sekarang usahanya maju terus. Banyak media yang meliput. Media kan seneng nyari yang unik-unik juga” kata ayah tiga anak ini.

Ia berkeyakinan semakin dekat dengan Allah, maka doa pun terkabulkan dan usahanya menjadi maju. Tak lupa ia pun selalu bersyukur atas nikmat yang telah dianugrahkan-Nya. Ia menyebut Al-Quran Surah Ibrahim (14:7), bahwa jika kita bersyukur, Allah pasti akan menambah nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Sebaliknya, jika kita kufur atau mengingkari nikmat tersebut, Allah pun tentu akan murka.

Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi 19. Volume2. Agustus 2011 Rubrik Inovasi Produk Hal 50-51 Tema Gapai Bisnis Barakah saat Ramadhan

Rabu, 04 Juli 2012

Jacktour, Bisnis Perjalanan Wisata Online yang Disegani

Promo Jacktour
Mencari nama Jacktour di bisnis wisata dan travel nasional seperti Bandung dan Jakarta, bisa diperkirakan tak banyak orang yang kenal. Namanya sendiri tak pernah muncul di berbagai media penyedia iklan.

Perusahaan milik Jack Febrian, lelaki berusia 40 tahun ini baru bisa didengar di berbagai hotel, restoran, factory outlet serta tempat wisata di Jakarta dan Bandung. Tidak heran, karena memang 97 persen konsumennya adalah warga asing yang berwisata ke Indonesia.

Meraup pangsa pasar pengguna jasa travel dari luar negeri memang sulit. Mereka tergolong hati-hati dan sangat sensitif. Namun, bagi penulis Google And Yahoo Secret ini sangat gampang.

Ia gunakan keahliannya dalam mengoptimalkan internet sebagai tempat reservasinya dengan mengambil alamat di laman www.jacktour.com. Baik SEO nya maupun data base reservasi yang disuguhkan di situsnya sangat apik dan mencerminkan keahliannya sebagai master IT.

Lelaki yang 7 tahun malang melintang di dunia travel ini mengakui, melalui online, Jaktour mampu memesan kamar hotel rata-rata 1000 kamar setiap bulannya. Bahkan 2,5 bulan kemarin saja mampu memesan 3000 kamar hotel. Para konsumen tersebut kebanyakan datang dari Malaysia dan Singapura. Sisanya datang dari Australia, Eropa, Jepang dan negara lainnya.

“Kata orang Jacktour itu termasuk yang disegani di Bandung. Namanya tidak terdengar di Bandung karena tidak ada iklannya. Tapi kita bisa bekerjasama dengan banyak pihak mulai dari hotel, FO, restoran, tempat wisata dan lain-lain. Bayangkan sudah 78 hotel bekerjasama dengan kita. Rahasianya adalah komitmen kita dengan pelayanan” kata Jack Febrian saat ditemui di kantornya Jalan Bukit Dago Selatan No. 53B, Bandung.

Paket Yang Ditawarkan
Ada empat paket perjalanan wisata yang ditawarkan Jacktour dalam situsnya. Diantaranya sewa mobil (Car Rental), sewa bus (Bus Charter), pesan hotel (Hotel Booking) serta paket wisata (Tour Pakages). Paket-paket ini biasanya tersusun dalam satu pesanan tur wisata (ground arrangement) ditambah dengan makan serta tiket wisata.

Ketika mengklik menu Car Rental pengunjung akan disuguhkan data reservasi. Diawali dengan tipe transportasi dengan 4 tipe diantaranya Economy, Deluxe, Superior dan KIA Pregio. Selanjutnya ada data waktu penjemputan, mulai dari tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa. Kemudian di bawahnya ada lokasi penjemputan, lama waktu wisata serta lokasi pengantaran.

Setelah itu ada tombol cek harga (Chek Rate). Jika diklik maka akan muncul transportasi reservasi. Di bawahnya masih ada dua pilihan paket lagi yaitu transportasi semua paket serta mobil plus sopir. Setelah itu baru pengisian data diri. Selanjutnya pemesan akan dikirim kode reservasi. Dan membayar tagihan melalui transfer.

“Semua pelanggan tercatat dalam sistim yang terintegrasi. Dengan sistim ini kita bisa menghemat biaya telepon serta biaya kertas. Kita juga tidak menyarankan tamu untuk berkomunikasi dengan kita melalui telepon ketika memesanan, kecuali klien baru. Inti dari komunikasi ini kita gunakan online dengan kode reservasi” kata penulis buku-buku IT dan internet ini.

Pelayanan merupakan bagian yang sangat terpenting di dalam bisnis travel and tour. Karena dengan pelayanan inilah bisnis travel and tour mampu mengalahkan bisnis transportasi umum lainnya. Salah satu bentuk pelayanan yang ditawarkan Jacktour adalah melayani dengan rasa kekeluargaan.

Di Jacktour jangan heran kalau melihat sang sopir banyak menyapa. Bahkan di beberapa kesempatan sang sopir bisa memberikan kembang gula kepada anak klien yang merengek. Atau tiba-tiba klien merasa terharu dengan surprise dadakan yang diberikan sang sopir karena klien sedang merayakan sesuatu. Padahal klien tersebut sama sekali tidak menginformasikan hal itu.

Beberapa klien Jacktour bahkan merasa kagum ketika mereka sakit, pihak Jacktour langsung mengurusinya secara gratis.

“Saya menganggap customer adalah saudara kami yang ada disini. Bagi kami bisnis hanya sampai pukul 9 malam. Setelah itu kalau ada klien sakit kita antar ke rumah sakit. Kita layani secara gratis. Kasihan mereka disini tidak punya sanak sudara. Karena faktor inilah majalah-majalah luar negeri seperti Cleo, Cosmopolitan, Majalah Departemen Pariwisata Malaysia meliput kami” kata Jack yang pernah mencicipi jabatan penting di lembaga dunia seperti WorldBank, USAID dan JICA-Jepang yang akhirnya berhenti karena merasa tak betah.

Selain itu klien pun tak perlu khawatir dengan barang-barang mewah yang dibawanya ke dalam mobil. Seandainya ada barang yang tertinggal, pihak Jacktour akan mengembalikannya utuh.

Pernah suatu saat ada klien yang tertinggal kamera digital. Dari data kontak yang diberikan oleh klien hanya nomor kontak lokal (negara Indonesia), sehingga tidak bisa dihubungi. Setahun kemudian klien tersebut datang kembali ke Indonesia menggunakan jasa Jacktour. Dia pun kaget ketika disodorkan kamera digital yang sudah terbungkus rapi.

Ternyata rasa aman tidak hanya dirasaan oleh para klien, beberapa mitra Jacktour turut merasakannya. Tiga tahun yang lalu seorang pelanggan setia Jacktour memesan dua buah bus yang harus menjemput ke Cengkareng. Klien itu juga memesan beberapa kamar hotel high season di kota Bandung. Semuanya dibayar dengan pembayaran awal 5 juta rupiah.

Suatu malam sebelum pemberangkatan tiba-tiba klien yang sudah berlangganan tersebut membatalkan semua pesanan karena alasan penerbangan ditunda. Dua buah bus yang sudah nongkrong di Cengkareng akhirnya ditarik lagi ke Bandung.

Sedangkan beberapa kamar hotel high season yang sudah dipesan langsung digunakan oleh karyawan dan keluarganya serta sisanya oleh beberapa rekan Jacktour. Jack Febrian menuturkan bahwa rahasia sukses Jacktour sesungguhnya terletak pada amanah. Amanah inilah yang banyak ia temukan ketika ia menjalani ibadah Haji di Makkah setahun sebelum berdirinya Jacktour.

Dari amanah inilah, tutur Jack, tercipta rasa aman yang dirasakan oleh semua pihak baik itu klien, mitra serta para karyawan. Amanah ini yang selalu ia sampaikan kepada para karyawannya. Sehingga dari mulut ke mulut klien-klien berdatangan menggunakan jasanya.

Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi ke 14 Februari 2011 Topik Utama Kompetisi Layanan di Bisnis Transportasi Hal 22-23