saat baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, SMP Negeri I Bojonegoro, Adian sudah berani mengkritik pelajaran sejarah yang mengatakan Kemal Attatuk sebagai bapak bangsa Turki.
Adian Husaini merupakan sosok Cendekiawan Muslim masa kini yang diperhitungkan banyak pihak, khususnya para orientalis di Indonesia. Sikap dan tulisannya yang kritis tentang isme-isme perusak Islam yang kerap diakronimkan Sipilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) membuat banyak tokohnya geram. Adian Husaini lahir 17 Desember 1965 di Bojonegoro, Jawa Timur. Sejarah pendidikannya dimulai dari Madrasah Diniyyah Nurul Ilmi Bojonegoro, tahun 1971 - 1977. Saat remaja, salah seorang ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) ini gemar membaca buku-buku keislaman dan menghadiri acara diskusi kristenisasi dan sekularisme yang tengah hangat-hangatnya di dekade 70-an itu.
Buku-buku A. Hasan, majalah Panji Mas dan Al Muslimun yang biasa dipesan oleh bapaknya, diam-diam dilahap Adian. Termasuk buku-buku karya Hamka yang mengkritisi pemikiran Kemal Attaturk. Tak heran saat baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, SMP Negeri I Bojonegoro, Adian sudah berani mengkritik pelajaran sejarah yang mengatakan Kemal Attatuk sebagai bapak bangsa Turki.
Tahun 1981 Adian melanjutkan pendidikannya di Pesantren Tradisional NU, tepatnya Ponpes Ar- Rasyid, Kendal, Bojonegoro. Di sini ia tekun mempelajari Islam dengan sering membaca buku-buku ke-Islaman, terutama karya-karya Hamka. Menurut Adian, selain isinya yang tegas, gaya bahasanya pun enak dibaca.
Selesai mondok, 1984, Adiah Husaini melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di kampus ini, ia banyak mengaji dan mengajar. Pada era tersebut, aktifitas dakwah Islam sangat dibatasi oleh rezim berkuasa. Karenanya, dosen mata kuliah ’Islamic Worldview’ dan Kristologi di Fakultas Pasca Sarjana- Progam Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia ini lebih memfokuskan dakwah dia di wilayah kampus, tanpa meninggalkan pemikirannya yang kritis tentang bahaya sekularisme.
Di kampus ini pula Adian mulai bersinggungan dengan tokoh-tokoh Nasional semisal: Muhammad Natsir, Hartono Mardjono, Khalil Badawi, Hussein Umar dan tokoh-tokoh lainnya, terutama tokoh politik dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Masyumi.
Muhammad Natsir merupakan salah satu tokoh yang dikagumi oleh Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) ini. Adian mengenal M. Natsir lewat karyanya, Fiqh Dakwah, dan beberapa rekan perjuangan Pahlawan Nasional ini di Masyumi. Tulisan-tulisan M. Natsir menurut Adian mengandung visi dan misi yang membela Islam. Di dalam karyanya bisa ditemukan semangat dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi serbuan paham sekularisme Barat.
1989 Adian Husaini menyelesaikan S1-nya di Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Untuk lebih mendalami Islam, Pondok Pesantren Ulil Albab Bogor dan Lembaga Pendidikan Bahasa Arab LIPIA ia pilih. Sedang gelar Master, Adian dapatkan di program Hubungan Internasional Universitas Jayabaya dengan tesis berjudul ”Pragmatisme Politik Luar Negeri Israel”. Saat ini, Adian merupakan salah satu kandidat Doktor bidang pemikiran dan peradaban Islam di Institute of Islamic Thought and Civilization-International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM).
Dunia jurnalistik yang sempat digeluti mulai tahun 1990 hingga 1997 di Harian Berita Buana dan H.U. Republika, membuat Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini produktif membuat karya tulis, khususnya mengenai paham “Sipilis”. Tercatat hingga awal tahun 2009, 27 buah buku dan ratusan artikelnya tersebar di berbagai media massa.
CURRICULUM VITAE
Nama : Adian Husaini, M.A.
Tmpt/Tgl lahir: Bojonegoro/17 Desember 1965
Alamat : TK Islam at-Taqwa, Komplek Timah Blok CC V No. 100, Kelapa Dua,
Pendidikan :
S-3 : Doktor bidang pemikiran dan peradaban Islam di International
Institute of Islamic Thought and Civilization-- Internasional Islamic
University Malaysia (ISTAC-IIUM), dengan disertasi berjudul
“Exclusivism and Evangelism in the Second Vatican Council”. (Status:
Menunggu jadwal Ujian Disertasi)
S2 : Lulus program master dalam bidang Hubungan International
Universitas Jayabaya (Tesis: Pragmatisme Politik Luar Negeri
Israel), tahun 2001, dengan predikat cum laude.
S-1 : Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor, 1989.
Aktitivitas saat ini:
1. Dosen mata kuliah ’Islamic Worldview’ dan Kristologi di Fakultas Pasca Sarjana- Progam Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
3. Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majlis Ulama Indonesia Pusat.
4. Pengurus Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
4. Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS).
5. Penulis tetap acara “Catatan Akhir Pekan Adian Husaini” di RADIO
DAKTA 107 FM Jakarta dan www.hidayatullah.com
I. Buku-buku
1. Hidup Sejahtera dalam Naungan Islam (editor) diterbitkan pertama 1990 oleh Gema Insani Press Jakarta.
2. Bintang Menyongsong Suksesi (editor) diterbitkan pertama tahun 1994 oleh Gema Insani Press Jakarta.
3. Habibie, Soeharto, dan Islam, diterbitkan pertama tahun 1995 oleh Gema Insani Press Jakarta.
4. Soeharto 1998, diterbitkan pertama tahun 1996 oleh Gema Insani Press Jakarta.
5. Amerika-Amien Rais dalam Kancah Konflik Peradaban, diterbitkan pertama tahun 1999 oleh Global Cita Press Jakarta.
6. Politik Demi Tuhan: Nasionalisme Religius di Indonesia (Kontributor), diterbitkan tahun 1999 oleh Pustaka Hidayah Jakarta.
7. Zionis Israel, diterbitkan pertama tahun 1999 oleh Global Cita Press Jakarta.
8. Gus Dur, Kau Mau Kemana?: Telaah Kritis Atas Pemikiran dan Politik Keagamaan Presiden Abdurrahman Wahid, diterbitkan pertama tahun 2000 oleh DEA Press Jakarta.
9. Gereja Gereja Dibakar -- Membedah Akar Konflik SARA di Indonesia, diterbitkan pertama tahun 2000 oleh DEA Press Jakarta. (Diterbitkan kembali tahun 2003 oleh Pustaka Progresif Surabaya, dengan judul “Solusi Damai Islam-Kristen di Indonesia”)
10. Sekularisme Penumpang Gelap Reformasi, diterbitkan pertama tahun 2000 oleh Yayasan Kampusina (Keluarga Alumni Masjid Kampus Indonesia) Surabaya.
11. Yusril versus Masyumi: Kritik terhadap Pemikiran Modernisme Islam Yusril Ihza Mahendra, diterbitkan pertama tahun 2000, oleh DEA Press.
12. Presiden Wanita, Pertaruhan Sebuah Negeri Muslim, diterbitkan pertama tahun 2001 oleh Pustaka Darul Falah Jakarta.
13. Rajam dalam Arus Budaya Syahwat, diterbitkan pertama tahun 2001, oleh Pustaka Al Kautsar Jakarta.
14. Jihad Osama versus Amerika. Diterbitkan pertama tahun 2001, oleh Gema Insani Press,
Jakarta.
15. Penyesatan Opini, diterbitkan tahun 2002 oleh Gema Insani Press, Jakarta.
16. Mau Menang Sendiri: Israel Sang Teroris yang Pragmatis, diterbitkan tahun 2002
oleh Pustaka Progresif, Surabaya. (Diterbitkan ulang oleh Pustaka Khairul Bayan
dengan judul “Pragmatisme dalam Politik Zionis Israel” tahun 2004)
17. Islam Liberal: Konsepsi, Sejarah, Penyimpangan, dan Jawabannya, diterbitkan
pertama oleh Gema Insani Press tahun 2002.
18. Terorisme dan Konspirasi Anti Islam (kontributor), diterbitkan tahun 2002 oleh
Pustaka Al Kautsar, Jakarta.
29. Membedah Islam Liberal (Kontributor), diterbitkan tahun 2003 oleh Pustaka Syaamil,
Bandung.
20. Habis Irak Siapa Lagi? ( Memahami Pragmatisme dan Terorisme Amerika),
diterbitkan tahun 2003, oleh Pustaka Progressif Surabaya.
21. Sekularisasi dan Liberalisasi: Cabaran Tamadun Melayu, diterbitkan TERAS, Kedah,
tahun 2003.
22. Tinjauan Historis Konflik Yahudi-Kristen-Islam, diterbitkan tahun 2004, oleh Gema
Insani Press, Jakarta.
23. Hendak Kemana (Islam) Indonesia? 1 dan 2 (Kumpulan Catatan Akhir Pekan di Radio Dakta dan www.hidayatullah.com), diterbitkan tahun 2004 oleh Media Wacana, Surabaya.
24. Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal
(Jakarta: Gema Insani Press, 2005) – buku ini mendapat penghargaan sebagai buku terbaik untuk kategori non-fiksi dalam Islamic Book Fair di Jakarta tahun 2006.
25. Pluralisme Agama: Parasit bagi Agama-agama (Jakarta: Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 2006).
26. Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi (Jakarta: Gema
Insani Press, 2006) – buku ini mendapat penghargaan sebagai buku terbaik kedua,
dalam Islamic Book Fair tahun 2007.
27. Hermeneutika dan Tafsir al-Quran (Jakarta: Gema Insani Press, 2007). Ditulis bersama Abdurrahman al-Baghdadi.
Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Tabloid Alhikmah Edisi 31
0 komentar:
Posting Komentar