Kumpulan tulisan Muhammad Yasin, Wartawan, Blogger dan pebisnis online

Sabtu, 09 Oktober 2010

Ahmad Sumyanto Mendapat Hidayah dari Mimpi

Di dalam mimpi itu saya kehujanan kemudian lari ke dalam mesjid dan melihat disana banyak orang sedang berdzikir

Kemewahan tidak menjadi tujuan hidup bagi semua orang, hal ini sangat dirasakan oleh Bpk. Ahmad Sumyanto salah satu muallaf yang kini sibuk membantu pengurusan mesjid dan majlis ta’lim Nurhidayah di daerah Subang Jawabarat.

Beliau lahir di Jawa Tengah pada Tahun 1955 dengan nama Naswan dari ayah yang sebelum menikah masih beragama Kristen Katolik sedangkan ibunya beragama Islam. Ketika beliau lahir ayahnya sudah meninggal dunia dan kemudian beliau dibawa ke Jakarta oleh Nadiman, kakak ayahnya yang beragama Kristen Katolik ke Jakarta. Disana beliau tumbuh besar sebagai seorang penganut Kristen Katolik.

Di Jakarta beliau menikah dan memiliki tiga orang anak. Usahanya yang maju membuat beliau memiliki banyak rumah yang berada di Karawang, Bekasi dan Bandung. Setelah beliau memiliki tiga orang anak, tidak lama kemudian istrinya meninggal.

Suatu saat belia bermimpi. di dalam mimpi itu beliau kehujanan kemudian lari ke dalam mesjid dan melihat disana ada banyak orang sedang berdzikir. Keesokan harinya setelah bangun beliau meninggalkan rumah menuju Bogor. Di sana beliau mengikrarkan diri memeluk agama Islam di mesjid Al ikhwan dengan disaksikan oleh K.H. Sholeh. Dengan pengikraran ini beliau mengganti nama Naswan menjadi Ahmad Sumyanto.

Setelah memeluk islam Bpk Sumyanto tidak ingin pulang ke rumahnya yang di Karawang. Dengan uang seadanya beliau menuju ke station cikampek Karawang. Di station ini beliau melihat seorang ibu yang duduk termenung dan kelihatannya sedang mengalami masalah berat. Bpk sumyanto pun menanyakan permasalahan yang sedang dialami oleh ibu tersebut. Ibu yang bernama siti Fatimah ini adalah seorang janda yang memiliki tiga orang anak. Ia menceritakan permasalahannya bahwa ia sedang bangkrut setelah tokonya yang di Cilamaya Karawang mengalami kerugian 100.000.000. Ibu yang telah menunaikan haji ini kemudian melepaskan beban permasalahannya dengan keluar rumah tanpa ada arah tujuan.

Namun setelah ibu H. Siti Fatimah mendengar cerita bapak Sumyanto yang baru masuk Islam hatinya menjadi iba dan bertekad memberikan pemahaman Islamnya kepada Bapak. Takdirpun menentukan kedua orang ini menikah dan tidak terbersit keinginan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Setelah menikah kedua pasangan ini berpindah-pindah tempat tinggal dari Bogor ke Jakarta, Bekasi sampai ke Karawang. Dari satu rumah teman ke rumah yang lainnya. Mereka juga sempat bertemu dengan ustadz Arifin Ilham. Dengan bekal seadanya hasil dari para dermawan kedua pasangan ini tetap tidak mau pulang ke rumah mereka masing-masing.

Mereka juga sempat tinggal distation cikampek kemudian pindah ke station lainnya. Setiap malam Ibu H. Fatimah selalu mengajarkan suaminya baca tulis al Qur’an dan beliau tak hentinya bermunajat kepada Allah SWT. Untuk memberikan ketabahan terhadap dirinya dan suaminya dalam menghadapi permasalahan ini. Bahkan setiap kali mendengar azan mereka lari-lari di station untuk memenuhi panggilan Allah SWT.

Tak lama kemudian bpk. Sumyanto bertemu dengan seorang dermawan dari petinggi kepolisian di daerah Bandung yang memberikan tempat tinggal di komplek Jabong Indah I Rt 41 rw 06 Jalan cagak kab Subang. Disinilah aktiftis sosialnya untuk kepentingan dakwah Islam mulai dibangun, Rizki pun berdatangan. Kadang-kadang ada yang memberikan uang sejumlah 20 sampai 30 juta lewat rekeningnya.

Setiap rizki yang diberikan dari Allah SWT. mereka selalu menyalurkannya melalui aktifitas social keislaman, baik itu pengajian ataupun pembangunan mesjid. Bpk Ahmad Sumyanto sendiri sekarang sedang mendirikan Majlis Ta’lim dan mesjid di kompleknya tersebut. Mesjid dan Majlis ta’lim ini diberinama Nur Hidayah. Nama ini erat kaitannya dengan pengalaman hidup Bpk. Ahmad sumyanto yang baru dua tahun ini memeluk Islam.

Pembangunan ini menelan biaya 120 juta. Sedangkan biaya yang terkumpul baru 20 juta. Beliau sendiri berharap ada bantuan dari para dermawan untuk memberikan kemudahan dalam mendirikan bangunan ini.

Muhammad Yasin

0 komentar:

Posting Komentar