Kumpulan tulisan Muhammad Yasin, Wartawan, Blogger dan pebisnis online

Rabu, 07 Desember 2011

Kummara, Rumah Makan Penyedia Boardgame

Berburu kuliner di kota kembang Bandung, memang tidak akan pernah habis. Tahun demi tahun tempat-tempat kuliner dengan konsep yang unik terus bermunculan. Ada diantaranya yang menerapkan konsep asri pesawahan dan perkampungan, konsep tempat kuno ala tahun 70an, konsep tempat sangat modern yang glamor, konsep sederhana di pinggir jalan serta banyak lagi konsep lainnya.

Namun dari sekian banyak konsep yang ditawarkan para pebisnis kuliner di Bandung, adalagi konsep yang benar-benar unik dan langka di Indonesia, yaitu konsep rumah makan boardgame atau yang biasa kita kenal dengan papan permainan.

Kummara adalah nama rumah makannya. Sebuah rumah makan penyedia makanan dan minuman sekaligus penyedia beragam macam boardgame baik lokal atau luar negeri yang bisa dimainkan disana sambil menyantap kuliner.

Rumah makan ini terletak di kawasan Bandung utara, tepatnya di Jalan Ciumbuleuit No 163 Bandung Jawabarat.

Menurut pengakuan pemiliknya Kanty Kusmayanty dan Eko Nugroho, rumah makan penyedia boardgame di Indonesia ini sangat langka. Jumlahnya diperkirakan satu atau dua rumah makan. Ia pun memperkirakan lokasinya antara Jakarta dan Surabaya.

Saat ini perkembangan Boardgame di Indonesia menurut Kanty mulai kembali bangkit. Terutama setelah kampanye yang dilakukan oleh Kummara selama ini. Salah satunya acara Indonesia Bermain 2010, berupa pameran boardgame pertama di Indonesia yang diadakan di Bandung akhir tahun 2010 kemarin.

Adapun ide pembuatan konsep rumah makan sekaligus ajang bermain boardgame ini diawali saat ia bersama Eko berada di Jerman. Saat itu ia yang hobi bermain boardgame ditawari bermain oleh rekan-rekannya. Mulai dari sana ia pun rajin mengolekasi beragam macam boardgame.

Pulang dari Jerman ia sudah mengoleksi sekitar 200 boardgame. Ia kemudian berinisiatif menciptakan rumah makan dengan boardgame pada bulan Juli 2009. Ia kemudian memberinya nama Kummara artinya berkumpul bermain dan bergembira.

“Boardgame itu ada banyak jenisnya. Nah kita melihat melalui boardgame ini banyak nilai edukasi seperti keakraban dengan tim, interaksinya kuat, melatih konsentrasi, daya ingat, kekompakan, kejujuran, mentaati peraturan, belajar sabar, berstartegi dan membuat hati senang. Ini sangat cocok untuk keluarga maupun antar teman. Akhirnya saya kenalin di Indonesa sekaligus dengan rumah makan,” kata Kanty.

Rumah makan ini buka mulai pukul 12.00 sampai pukul 21.00 di hari Selasa sampai Kamis. Sedangkan untuk hari Jumat sampai Ahad mulai buka pukul 14.00 sampai 22.00.

Para pengunjung yang datang ke rumah makan Kummara rata-rata 80 % masih didominasi oleh para mahasiswa dan sisanya keluarga. Setiap harinya para pengunjung yang datang antara 50 sampai 70 orang.

Untuk memperkenalkan rumah makan berkonsep edukasi boardgame ini, tim Kummara mendatangi beberapa sekolah di Bandung, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga beberapa perguruan tinggi. Disana tim Kummara menjelaskan nilai-nilai edukasi yang didapat dari boardgame.

Tidak hanya itu, Tim Kummara juga sering mengadakan acara besar, seperti Bandung Bermain 2010, Ganesha bermain 2011 dan turut juga meramaikan Car Free Day di Bandung.

Menu Makanan Kummara, Campuran Eropa dan Lokal
Berbicara masalah menu makanan dan minuman yang disajikan di rumah makan Kummara relatif hampir sama dengan kebanyakan rumah makan lainnya yang modern. Ada menu yang khas Eropa juga menu khas lokal.

Menu lokal diantaranya seperti nasi goreng, nasi soto ayam, gorengan sehari-hari lainnya seperti bala-bala dan pisang goreng serta puluhan menu lainnya. Sedangkan menu khas eropa diantaranya seperti Spagheti Hyano Carbonara, Chiecken Cordon Bleu dan lain-lain.

Hal yang unik dari menu makanan ini terletak pada penamaan menunya. Mayoritas di akhir nama menunya terdapat nama-nama boardgame. Seperti Nasi Ayam pedas ‘Manhattan’, Nasi goreng ‘Incognito’, Spagheti ‘Hyano’ Carbonara, Chiecken Cordon Bleu “Dominion’. Begitu pun dengan nama-nama menu minumannya.

“Untuk menu makanan yang disajikan di Kummara campuran menu khas Eropa dan juga menu khas tradisional. Kita juga gunakan nama-nama menu dengan boargame supaya mereka kenal,” tutur Kanty.

Masalah harga sangat bervariatif dan tergolong murah dibanding rumah makan modern lainnya. Misalnya untuk nasi goreng ‘Incognito’ hanya 12.900 serta menu Spagheti ‘Hyano’ Carbonara hanya 13.900. Harga ini dibuat disesuaikan dengan kantong yang mayoritas pengunjungnya adalah para mahasiswa.

Hal unik lainnya yang terdapat di rumah makan Kummara adalah etika yang harus dijaga oleh para pengunjung. Karena rumah makan ini adalah rumah makan yang bersifat edukasi maka pengunjung pun diharuskan berlaku sopan dan dilarang merokok. Dan jika waktu shalat tiba pengunjung bisa melaksanakan shalat di tempat shalat yang sudah disediakan di rumah makan yang berlantai tiga tersebut.

Sajian Boardgame
Boardgame yang disajikan di rumah makan Kummara terbagi ke dalam 3 tingkatan. Tingkatan pertama dinamakan Euro Game I, yaitu boardgame dengan aturan permainan yang sederhana dan cukup mudah.

Tingkatan boardgame ini dinamakan juga Family and fun game (permainan untuk keluarga dan bersifat menghibur). Usia pemain tingkatan pertama ini diatas 5 tahun. Untuk menikmati permainan ini setiap pengunjung yang memesan menu apapun sudah bisa memainkannya.

Tingkatan boardgame kedua Euro Games I dinamakan juga Authored games (pencipta game). Boardgame pada tingkatan ini sedikit sulit dari yang pertama. Untuk menikmati boardgame ini satu grup harus memesan menu minimal 40.000.

Tingkatan terakhir Euro Games III atau Strategy and Top Game. Dari namanya saja Strategy and Top Game permainan ini jelas memiliki aturan yang sangat sulit dan harus melibatkan konsentrasi yang lebih banyak. Nah untuk menikmati permainan ini tim bisa memesan menu makanan minimal 100 ribu.

Rata-rata untuk memainkan satu boardgame dibutuhkan antara dua sampai delapan orang. Namun rata-rata kebanyakan boardgame hanya membutuhkan empat orang pemain.

Pada tahun 2010, tim kreatif Kummara berinisiatif menciptakan boardgame lokal, diantaranya Simpang Dago, Boga Blogger, Wordpress dan beberapa boardgame lainnya.

“Boardgame dari luar negeri itu harganya mahal. Harga satu boardgame bisa mencapai lebih dari satu juta rupiah. Makanya kita bikin boardgame sendiri yang temanya unik. Sehingga harga jualnya bisa lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat,” kata Kanty.

Hasil kreasinya pun cukup unik misalnya Boardgame Simpang Dago. Simpang Dago Bandung terkenal dengan ragam jajanan dan makanan pinggir jalannya yang sangat menarik, tapi untuk mendapatkannya bukanlah perkara gampang.

Tempat parkir yang “berbahaya”, Angkot yang merajai jalanan, pak Polisi yang tak kenal kompromi, dan satpol PP yang selalu mengintai siap membuat acara makan-makan jadi sebuah tantangan paling menegangkan.

Dalam boardgame Simpang Dago setiap pemain berperan sebagai “pemburu makanan profesional” yang berlomba untuk bisa mendapatkan berbagai makanan paling lezat dan menarik yang ada di Simpang Dago. Hanya mereka yang memiliki insting, naluri, dan kemampuan pemangsa alami yang akan bisa jadi pemburu makanan paling dihormati dan berhak atas gelar: “Sang Predator Simpang Dago”.

Lokasi baru : Jl. Sidomukti No. T1, Sukaluyu, Bandung 40123, Jawa Barat, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar