Villa Domba |
Mendekati Hari Raya Idul Adha, sudah pasti para pebisnis yang terjun di bidang jual beli domba dan sapi akan sibuk mencari para pelanggan. Mereka gencar memasang iklan, menyebarkan brosur hingga menyuplai domba-domba kurban di sepanjang jalan strategis.
Demikian halnya dengan Villa Domba Niaga Indonesia. Perusahaan yang bergerak dalam bidang penggemukan dan pembibitan domba ini malah terlihat santai. Namun mereka berhasil mengeluarkan domba minimal 500 ekor setiap musim kurban.
Ternyata rahasia suksesnya terletak pada manajemen program tabungan kurban. Gagasan tabungan kurban sebetulnya lahir secara tidak sengaja. Dua tahun lalu, salah seorang konsumen ingin membeli domba dengan sistem tabungan agar tidak memberatkan. Dari kasus inilah villa domba kemudian melaunching program tabungan kurban yang hasilnya ternyata memuaskan.
“Semenjak itu, Villa Domba mengubah pola pemasaran hewan kurban yang awalnya gencar ditawarkan ke konsumen menjelang Idul Adha, sekarang kami sudah mengemasnya dalam suatu produk yang dinamakan Tabungan Qurban. Dengan strategi ini kegiatan pemasaran justru dilakukan setahun sebelumnya” tutur Agus Ramada Setiadi Direktur Utama Villa Domba yang lokasinya terletak di perbukitan yang cukup asri dan sejuk yaitu di Desa Jatisari, Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung Jawabarat.
Besarnya nilai setoran yang dibayarkan oleh penabung pada tiap bulannya bervariasi sesuai spesifikasi berat hidup domba yang diinginkan penabung. Sebagai contoh untuk domba berat 30 Kg maka nilai setoran tabungan tiap bulannya minimal Rp. 112.500 selama 12 bulan.
Bagi penabung kategori perseorangan, dana setoran tersebut dibayarkan secara langsung oleh penabung tiap bulannya melalui transfer antar bank. Sedang penabung yang mendaftar secara group, pembayarannya melalui kordinator yang telah ditunjuk secara resmi oleh para penabung dan diketahui oleh Villa Domba. Kordinator inilah yang akan menyetorkan kepada Villa Domba.
Villa Domba akan mencatat setiap dana penabung dan membuat laporannya dalam bentuk tertulis berupa Kartu Tabungan Domba Qurban. Selanjutnya kartu akan dikirimkan melalui email dalam bentuk PDF file pada tiap bulannya secara langsung kepada penabung perseorangan dan melalui koordinator penabung.
Nilai tabungan selama 12 bulan tersebut sudah termasuk layanan ongkos kirim hewan kurban ke alamat penabung walaupun hanya menabung 1 ekor, selama itu masih dalam cakupan area pengiriman armada Villa Domba. Saat ini mitra pemasaran Villa Domba sekaligus cakupan armada Villa Domba tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, Bandung, Purwakarta dan Cirebon.
Untuk mempromosikan program tabungan ini ke masyarakat perkotaan Villa Domba menjalin kemitraan dengan pihak lain yang memiliki kemampuan akses pasar seperti pengurus masjid, komuniats tertentu, koperasi di perkantoran, perorangan dan yang lainnya. Para mitra pemasar ini mendapatkan keuntungan mulai Rp. 25.000 hingga 75.00,- per ekor.
Menjalin Kemitraan untuk Membangun Desa
Villa Domba menerapkan strategi kemitraan bersama petani desa dalam mempersiapkan hewan kurban melalui usaha penggemukkan. Sepanjang pengalaman Villa Domba dalam bermitra bersama petani desa, satu orang petani desa bisa mendapatkan keuntungan bagi hasil rata-rata Rp.400 ribu dari satu ekor domba selama satu siklus usaha penggemukkan.
”Dengan kemampuan petani memelihara antara 5 hingga 10 ekor. Maka setidaknya dua juta rupiah akan menjadi potensi pendapatan ekonomi warga desa. Ini belum terhitung potensi pupuk kandang yang bisa dihasilkan dari kotoran ternak domba.” tutur Agus Ramada.
Agus Ramada mengakui usaha penggemukkan domba bermitra dengan petani desa sangat minim biaya. Hanya saja perlu ditetapkan aturan main yang disepakati bersama dalam bentuk kerjasama bagi hasil yang saling menguntungkan. Paling penting yaitu pembagian resiko, tugas, dan tanggungjawab yang tertuang dalam bentuk tertulis.
Villa Domba bersama para mitra produksinya baik itu petani desa ataupun peternak strategis bertugas menggemukkan domba kurban dengan dana operasional yang bersumber dari setoran penabung tiap bulannya. Pembayaran yang dilakukan dengan cara menabung itu berarti suatu keuntungan untuk kelancaran cash flow usaha Villa Domba.
“Potensi ekonominya luar biasa. Alirkan rejeki di kota untuk membangun desa. Lihat di sekeliling kita, dimulai dari lingkungan tetangga dekat kita saja misalnya, apabila ada 100 orang warga yang ikut serta pada suatu komplek perumahan. Maka itu artinya potensi dana masyarakat yang terkumpul bisa mencapai 150 juta untuk beralih ke desa,” kata Agus.
Ketersediaan stock domba kurban bergantung pada produksi anakan dari induk domba betina. Minimal 500 ekor anak domba jantan tiap tahunnya dijadikan domba bakalan untuk persiapan kurban dari produksi 1000 ekor betina yang dimiliki Villa Domba.
Saat ini mitra peternak yang bekerjasama dengan Villa domba 70% berada di wilayah Kabupaten Bandung. Mitra terbanyak berada di kecamatan Cangkuang dan Ciwidey. Satu desa rata-rata memiliki 50 mitra peternak.
Kesuksesan Villa Domba dalam menjalankan peternakan domba ini mengundang banyak perhatian masyarakat, khususnya para peternak domba. Untuk memfasilitasi besarnya keingintahuan itu Villa Domba membuka wisata edukasi seputar peternakan domba di lokasi perbukitan Desa Jatisari. Maka tidak heran jika hari-hari libur banyak wisatawan berkunjung ke Villa Domba untuk menimba ilmu.
Penulis : Muhammad Yasin
Diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim
Edisi 11 Vol 1 November 2010 Rubrik Strategi Bisnis Hal 46-47
0 komentar:
Posting Komentar